SELAMAT DATANG DI METEOR FOTO "Sangkan Paraneng Dumadi"

Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Traffic Exchange Indonesia

Sejarah System Hitungan Jam/Waktu

Pernahkah sobat bertanya-tanya, mengapa dalam satu hari ada 24 jam, dalam satu jam ada 60 menit dan dalam satu menit ada 60 detik? Inilah jawabannya.

Sistem bilangan yang paling banyak digunakan manusia saat ini adalah sistem desimal, yaitu sebuah sistem bilangan berbasis 10. Namun untuk mengukur waktu kita menggunakan sistem duodesimal (basis 12) dan sexadesimal (basis 60). Hal ini disebabkan karena metode untuk membagi hari diturunkan dari sistem bilangan yang digunakan oleh peradaban kuno Mediterania. Pada sekitar tahun 1500 SM, orang-orang Mesir kuno menggunakan sistem bilangan berbasis 12, dan mereka mengembangkan sebuah sistem jam matahari berbentuk seperti huruf T yang diletakkan di atas tanah dan membagi waktu antara matahari terbit dan tenggelam ke dalam 12 bagian. Para ahli sejarah berpendapat, orang-orang Mesir kuno menggunakan sistem bilangan berbasis 12 didasarkan akan jumlah siklus bulan dalam setahun atau bisa juga didasarkan akan banyaknya jumlah sendi jari manusia (3 di tiap jari, tidak termasuk jempol) yang memungkinkan mereka berhitung hingga 12 menggunakan jempol.
jam matahari


Jam matahari generasi berikutnya sudah sedikit banyak merepresentasikan apa yang sekarang kita sebut dengan "jam". Sedangkan pembagian malam menjadi 12 bagian, didasarkan atas pengamatan para ahli astronomi Mesir kuno akan adanya 12 bintang di langit pada saat malam hari. Dengan membagi satu hari dan satu malam menjadi masing-masing 12 jam, maka dengan tidak langsung konsep 24 jam diperkenalkan. Namun demikian panjang hari dan panjang malam tidaklah sama, tergantung musimnya (contoh: saat musim panas hari lebih panjang dibandingkan malam). Oleh karena itu pembagian jam dalam satu hari pun berubah-ubah sesuai dengan musimnya. Sistem waktu ini disebut dengan sistem waktu musiman. Pada sekitar tahun 147-127 SM, seorang ahli astronomi Yunani bernama Hipparchus menyarankan agar banyaknya jam dalam satu hari dibuat tetap saja yaitu sebanyak 24 jam, disebut dengan sistem waktu equinoctial. Namun sistem ini baru diterima secara luas saat ditemukannya jam mekanik di Eropa pada abad ke-14.
Eratosthenes
Eratosthenes (276-194 SM), seorang ahli astronomi Yunani lainnya membagi sebuah lingkaran menjadi 60 bagian untuk membuat sistem geografis latitude. Teknik ini didasarkan atas sistem berbasis 60 yang digunakan oleh orang-orang Babilonia yang berdiam di Mesopotamia, yang jika ditilik lebih jauh diturunkan dari sistem yang digunakan oleh peradaban Sumeria sekitar 2000 SM. Tidak diketahui dengan pasti mengapa menggunakan sistem bilangan berbasis 60, namun satu dugaan mengatakan untuk kemudahan perhitungan karena angka 60 adalah merupakan angka terkecil yang dapat dibagi habis oleh 10, 12, 15, 20 dan 30.

Satu abad kemudian, Hipparchus memperkenalkan sistem longitude 360 derajat. Dan pada sekitar 130 M, Claudius Ptolemy membagi tiap derajat menjadi 60 bagian. Bagian pertama disebut dengan partes minutae primae yang artinya menit pertama, bagian yang kedua disebut partes minutae secundae atau menit kedua, dan seterusnya. Walaupun ada 60 bagian, yang digunakan hanyalah 2 bagian yang pertama saja dimana bagian yang pertama menjadi menit, dan bagian yang kedua menjadi detik. Sedangkan sisa 58 bagian yang lainnya membentuk satuan waktu yang lebih kecil daripada detik.

Sistem waktu ini membutuhkan waktu berabad-abad untuk tersebar luas penggunaannya. Bahkan jam penunjuk waktu pertama yang menampilkan menit dibuat pertama kali pada abad ke-16. Sistem waktu ini digunakan hingga sekarang oleh kita manusia modern.

Sumber: http://www.gallerydunia.com/2011/08/sejarah-tentang-system-waktu.html

28 komentar:

Jejak Puisi mengatakan... Reply Comment

mantap jaya infonya sob!!! pengetahuan jd bertambah lagi. thanks y sob dah berbagi.

salam bogger^^

Chikita Nawaristika mengatakan... Reply Comment

waahh.. jadi begitu asal mulanya?
horreee..sekarang aku udah tau, hehe..
makasii infonya.. :)

Jurnal Warna Warni mengatakan... Reply Comment

He..he lumayan infonya :) menambah pengetahuan. Keep sharing :)

hayardin mengatakan... Reply Comment

malam sobat...waah baru saya tau itu sobat sejarahnya,,,hehehe,,,maklum jarang membaca sich,,,makasih yaa sobat dah share...linknya sudah saya pasang di link text sobat,,,ditunggu ya sobat linkbacknya

mrofiuddin mengatakan... Reply Comment

info menarik bang iduy,,,maaf,,baru bisa kunjungan balik....lagi sibuk Ngerjakan Tugas Akhir nich(Skripsi)..mohon do'anya ya....

Farhan Fauzan mengatakan... Reply Comment

ooo gitu ya bang...saya make jam tapi gak tahu sejarahnya...hehehe...
sip bang inponya..semangat selalu buat abang ya

Anonim mengatakan... Reply Comment

Absen mlm sob

Unknown mengatakan... Reply Comment

wahhhh baru tau ane nih..... mang selalu bertanya2 sih.... makasih ya bang.. infonya...

dhlondhenk mengatakan... Reply Comment

share infonya mantap gan...jadi nambah lagi pengetahuan ane...lanjut gan...menunggu update...

agusbg mengatakan... Reply Comment

panjang juga ya ternyata perjalanan penetapan sebuah jam/waktu..

bersyukur aja ne kita sekarang tinggal makek di tangan he..

MartapuraCyber mengatakan... Reply Comment

ow... baru tau...

loveheaven07 mengatakan... Reply Comment

jadi begitu ya sejarahnya,baru tahu nih sob,good info

Hzndi mengatakan... Reply Comment

sekarang ane jadi tau tentang waktu, klau indonesia menentukan waktunya pake karet, jadi melar mulu dah hehehe

http://carabuatsesuatu.blogspot.com/ mengatakan... Reply Comment

thanks sharingnya sob mantap

hamparan mengatakan... Reply Comment

nice share sob,,,
Sob mau sharing juga ya: dalam Al-quran, kata “Saah” (jam) yang didahului dengan “Harf” sebanyak 24 kali, sama dengan jumlah jam dalam satu hari,,,

RESUME IMMORAL RELEASE mengatakan... Reply Comment

info yang menarik sob, happy blogging and salam kenal ya

onteknologi mengatakan... Reply Comment

boleh tuh di pelajari tentang sejarah jam

Zainudin mengatakan... Reply Comment

Baru tahu sistemnya ternyata seperti itu. Thanks sob buat share-nya.

Arifin eL-faQir mengatakan... Reply Comment

Nice Inpoh...
Pengetahuan Baru bagi Ane gan...
Thanks dah share...
Slam bLogger,,, :)

AP Office Digital mengatakan... Reply Comment

mantab infonya gan ... baru tahu saya sejarah jam :D

COF mengatakan... Reply Comment

Wah.., terus terang baru tahu saya sejarah sistem perhitungan waktu, thanks sobat...

dfn7 mengatakan... Reply Comment

nice info....
keep posting..

kangtokkomputer mengatakan... Reply Comment

baru tahu sejarahnya ... nambah pengetahuan nih ... mksh sdh share....

Zero CodeXgigas mengatakan... Reply Comment

ini sudah pernah dibahas di forum facebook namun jawabannya pada ngaco.. numpang share postingan abang di forum ya? ini artikel yang mencerahkan

duniasharing mengatakan... Reply Comment

makasih ya kang , ternyata begitu hehe..selama ini tahu tapi tidak tahu sejarahnya


salam dan suport dari duniasharing.com

Jejak Puisi mengatakan... Reply Comment

berkunjung kembali k rumah sobat u/ menyambung silaturohim sesama blogger. ditunggu artikel selanjutnya sob.

slam sukses n semangat selalu... ;)

search ilmu mengatakan... Reply Comment

post be nice ,, i like your post

Visit again ,,, i will came back ,,, if you visit me ,,

WeBlog Ask mengatakan... Reply Comment

lanjutkan..!postingan yg bagus buat pengetahuan kita

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...